AKU BERBATIK

""

Jumat, 25 Januari 2013

BATIK INDONESIA WARISAN DUNIA

BATIK INDONESIA WARISAN DUNIA

       Batik merupakan salah satu warisan leluhur. Batik dapat dikategorikan sebagai salah satu kebudayaan asli Indonesia yang sampai sekarang masih dipertahankan dan di lestarikan. Batik muncul pertama kalinya di Indonesia karena masih ada hubungan dengan kegemaran bangsa Indonesia yang kala itu masih gemar mengukir. Kegemaran mengukir memang sudah ada sejak zaman manusia belum mengenal aksara (tulisan) sampai dengan masa dimana manusia sudah mengenal aksara (tulisan) dibuktikan dengan penemuan Yupa abad ke-4 M di Kutai, Kalimantan Timur. Kegemaran mengukir masyarakat Indonesia ketika itu masih tradisional karena masih menggunakan media-media yang berasal dari alam seperti bebatuan, logam, tembaga, kayu, perak dan dinding-dinding bangunan (Goa).  Hasil ukiran tersebut lebih banyak berupa benda-benda yang bernilai sejarah sekitar 4.000 tahun yang lalu, yakni lukisan goa, prasasti, relief di candi-candi, di tombak, keris bahkan arca (Prajnaparamita).
       Mengukir saat itu dengan melukis, memahat atau menorehkan curahan hati ke dalam suatu media. Mengukir yang banyak mereka lakukan lebih berhubungan dengan penciptaan ukiran-ukiran, motif dan bentuk-bentuk hiasan yang indah. Hal tersebut yang menyebabkan munculnya kegemaran baru dalam mengukir bagi bangsa Indonesia yakni mengukir dengan media kain. Mengukir dengan media kain yang dilakukan oleh bangsa Indonesia disebut dengan “membatik”. Membatik ini berasal dari kata “tik” yang artinya titik. Jadi “batik” itu berarti bertitik yang ditumpahkan diatas media kain dengan selebihnya nanti bisa dikombinasikan dengan pembuatan motif baru. Batik merupakan hasil kebudayaan yang juga mempunyai nilai seni tinggi selain lukisan goa, prasasti dan relief di candi-candi serta di arca. Batik dari dulu hingga sekarang sudah merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia khususnya yang paling identik adalah Pulau Jawa. Batik dalam kurun waktu yang berkembang telah diakui menjadi busana nasional dan telah ditetapkan juga sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Penetapan dari UNESCO terhadap batik Indonesia sebagai warisan dunia ini agar tidak diklaim dan diakui oleh bangsa lain.
       Batik tergolong salah satu kebudayaan yang membutuhkan waktu lama dan kesabaran tinggi. Karena cara pengerjaan batik ini lebih mengandalkan kepada luwesnya jari dalam meneteskan malam demi malam dan perasaan hati dalam menumpahkan ekspresi di selembar kain yang biasanya adalah kain Mori. Pembuatan sekaligus pengerjaan batik tidak semudah yang dipikirkan oleh sebagian besar orang yang hanya menikmati hasil jadinya saja. Namun, pembuatan batik membutuhkan proses lama yang tersaji dalam langkah demi langkah pembuatannya yakni diantaranya:
·         Mempersiapkan bahan baku yang diperlukan (kain Mori/Prima/Berkolin, malam, dan pewarna) dan alat atau perkakas yang dipakai (pensil, penghapus, wajan, anglo/kompor, gawangan, canting, bak celup).
·         Memulai Membatik.
       Membatik merupakan proses paling inti dan paling sakral. Kenapa dianggap inti? karena inti dari semua kegiatan membatik ini adalah ketika proses membatik yang nantinya akan menghasilkan output batik bagus atau tidaknya. Lalu kenapa disebut sakral? karena disini yang memainkan adalah hati dan perasaan. Sakralnya bukan dengan ritual atau upacara magis, namun lebih kepada curahan hati dan perasaan ketika membatik. Sakral dalam pemaknaannya mengarah kepada bentuk atau proses ketika langkah demi langkah dilakukan, seperti membuat sket di kain, memegang canting dengan benar, meneteskan malam, meniup lubang canting sampai pada akhir batik itu jadi.
       Membatik pernah saya lakukan ketika SMP dulu, karena pelajaran membatik ini dimasukkan dalam mata pelajaraan kesenian dan condongnya kepada seni rupa. Jadi ketika itu siswa SMP Negeri 1 Kesamben, Jombang diwajibkan mengikuti pelajaran seni rupa membatik dikarenakan akan menjadi salah satu tanggungan nanti ketika ujian praktik. Dari kebijakan tersebut saya mencobanya dan ternyata mengasyikkan juga bisa mempelajari cara membatik yang benar. Saya tidak pernah absen ketika mata pelajaran seni rupa, karena dari situlah kecintaan saya akan batik mulai tumbuh. Meskipun memakan proses yang lama dan kesabaran yang ekstra, kalau dilakukan dengan hati yang tulus maka hasilnya akan bagus. Membatik yang benar dan baik itu harus melewati proses-proses yang runtut sebagai berikut :
1.       Mencuci kain mori,
2.       Memola motif batik,
3.       Membatik kain Mori,
4.       Memberi warna kain batik,
5.       Menghilangkan semua malam/lilin yang melekat pada kain batik pada proses pelorotan malam/lilin (Soekamto, 1983:47).
Membatik saat saya masih SMP dulu prosesnya juga hampir ada kemiripan dengan apa yang disampaikan oleh bapak Soekamto dalam bukunya yang berjudul “ Batik dan Membatik”. Proses membatik yang saya lakukan waktu SMP kelas VIII dan IX yakni:
1.      Menyiapkan kain Mori dengan membelinya di sekolahan,
2.      Menyiapkan peralatannya diantaranya canting, kompor, wajan, malam dan pewarna,
3.      Membuat pola batik sesuai dengan keinginan masing-masing siswa,
4.      Setelah itu barulah membatiknya,
5.      Untuk proses pewarnaan dulu saya lakukan di rumah karena atas perintah guru pembimbingnya.
       Proses yang penuh kesabaran itulah nanti akan menghasilkan kualitas produk batik yang bagus dan laku di pasaran. Batik yang berkembang pada masa sekarang merupakan revolusi baru bagi pecinta batik dan masyarakat yang awam sebelumnya tidak mengenal rupa atau bentuk batik. Batik hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia ternyata memiliki banyak manfaat dan keuntungan yang luar biasa diantaranya adalah karena berkat UNESCO yang menjadikan batik sebagai warisan dunia mendorong banyak orang untuk ikut serta melestarikan keberadaannya, menjadi daya tarik tersendiri bagi pemerintah untuk terus menggalakkan program agar batik tidak punah dan tergerus oleh perkembangan zaman akibat globalisasi yang sekarang sedang booming adalah budaya Korea, menetapkan hari batik sekitar tanggal 2 Oktober sebagai usaha pemerintah mengingatkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan batik, memasukkan batik ke dalam salah satu busana nasional selain busana nasional daerah masing-masing.
       Berbatik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang dengan mengenakan batik sebagai salah satu dresscode atau pakaian resminya di setiap kegiatan dalam kesehariannya. Batik yang sekarang sudah menjadi busana nasional bangsa Indonesia sangat dijunjung tinggi oleh setiap masyarakatnya. Hal itu terlihat oleh tingkat antusias masyarakatnya dalam mempertahankan batik dari pengklaiaman negara lain serta tanggapan baik dari masyarakat akan keputusan UNESCO yang menetapkan batik sebagai warisan dunia asli Indonesia. Antusias positif dari masyarakat akan batik terlihat dari banyaknya masyarakat yang tidak malu mengenakan batik. Anak-anak, orang dewasa, orang tua dan remaja memilki andil besar dalam usaha pengenalan batik pada dunia luar.
       Berbatik dalam konteks kekinian dapat dikatakan lebih bervariasi baik dalam bentuk desain maupun kegiatannya. Bentuk atau desain batik kekinian lebih disesuaikan dengan permintaan pasar dan perkembangan zaman. Batik yang awalnya identik dengan kraton, sekarang lebih terbuka dan fleksibel. Bermula kain curahan biasa yang bermotif tradisional menjadi busana nasional yang dipakai oleh hampir semua masyarakat Indonesia. Batik bisa dipakai dimanapun, dalam kondisi apapun dan cocok untuk semua kalangan contohnya batik yang menjadi pakaian resmi PNS, guru, pegawai kecamatan, dosen, pak lurah beserta perangkatnya, pak walikota beserta perangkatnya, pak bupati beserta perangkatnya, mahasiswa dan pelajar. Batik juga dianggap oleh sebagian orang pakaian resmi dengan bentuk beraneka ragam dan masih terkesan sopan.
       Perkembangan zaman yang semakin maju, menjadikan batik sebagai salah kain yang laku di pasaran selain sutera atau katun. Batik untuk saat ini memang bisa dibentuk dalam beraneka ragam diantaranya baju, sprei, rok, tas, sepatu, gorden jendela, sarung bantal dan guling, taplak meja, aksessoris batik bahkan sampai kerudung (Pashmina). Model-model batik yang paling digemari oleh masyarakat sekarang kebanyakan adalah baju dan rok batik (sandhangan) dan ini bisa didapatkan dimanapun, seperti toko batik (kalau di Malang paling banyak di Pasar Besar), butik batik baik itu secara online maupun langsung datang ke tempatnya. Biasanya pembelian batik online tidak kalah bagusnya dengan batik yang dibeli langsung di tempatnya tanpa ada ongkos kirim terhadap online shop yang menjualnya batik. Kadang kala hanya hal-hal kecil yang membedakan online shop dengan toko batik atau butik batik nyata di sekitar kita yakni masalah biaya pengiriman (ongkir)nya, pembayaran yang harus lewat bank, penungguan barang datang, dan pembeliannya dilakukan hanya dengan melalui SMS, pesan Facebook, telepon, BBM, What’s up, chatting saja, namun untuk bahan dan model batik kadang masih ada kesamaan. Situs online shop yang khusus menjual batik secara online selain situs berbatik juga ada situs Tsurayyaku Hanbok Batik yang aku tau dari situs jejaring facebook.
       Batik saat ini tidak kalah bagusnya dengan baju atau dresscode negara lain. Batik ini menjadi busana penyatu dari bangsa Indonesia meskipun masih ada baju/pakaian tradisional masing-masing daerah, Namun sifat batik fleksibel tidak terlalu mengikat. Batik juga banyak dikenal oleh masyarakat asing dari negara lain di negara sendiri atau yang sedang mengunjungi Indonesia. Batik dalam kancah Internasional juga mulai diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia dengan jalan mengikutkan pada berbagai pameran kebudayaan maupun festival di negara lain. Selain itu juga Indonesia membuka pelatihan batik bagi masyarakat Indonesia maupun luar yang ingin mengetahui proses pembuatan batik dari mulai berbentuk kain (bahan mentah) sampai menjadi bahan jadi yang siap dijual. Pelatihan seperti banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jogjakarta yang mayoritas bentuk pemerintahannya kekeratonan.
       Batik sudah ditetapkan menjadi salah satu busana nasional Indonesia yang tidak berarti harus melupakan busana/pakaian lokal setiap daerah. Menurut teman saya yang berasal dari Trenggalek juga mengenal salah satu batik khas daerah sana yang dinamakan batik tulis Rahayu yang Ciri khasnya adalah motif bunga cengkeh dan cecek. Cecek itu berbentuk  titik-titik. Batik di Indonesia ada dua macam jenis yakni batik tulis (kasar dan halus) serta batik cap (kasar dan halus). Batik jika diamati secara lokal atau kedaerahan juga memiliki banyak jenis dan macamnya diantaranya batik Madura, Jombangan, Pekalongan, Surajarta, Jogjakarta dan masih banyak yang lain. Kedaerahan di negara Indonesia yang mayoritas berbentuk kepulauan ini menambah kemajemukan terhadap aset budaya penting yang berupa batik baik itu secara nasional maupun secara lokal. Filosofi jika seseorang mengenakan batik lebih menggambarkan sosok seorang pemimpin, yang tidak hanya tegas, tetapi juga berwibawa, bijaksana, dan mampu bergerak cepat, baik dalam bertindak dan mengambil keputusan.Berdasarkan fenoemena yang ada di Indonesia mengenai batik diharapkan bisa menjadi alat pemersatu dari pluralitas/kemajukan dari Indoensia dan alat penumbuh nasionalisme bangsa Indonesia agar lebih menghargai dan menjaga serta melestarikan aset budaya bangsa yang menarik dan unik ini, yaitu batik.



Followers