AKU BERBATIK

""

Sabtu, 05 Juni 2010

Angkor Wat di Kamboja


Angkor Wat adalah sebuah kuil yang terletak di Kamboja dan dianggap sebagai salah satu dari keajaiban dunia. Ia dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12. Pembangunan candi Angkor Wat memakan waktu selama 30 tahun. Angkor Wat terletak di dataran Angkor yang juga dipenuhi bangunan kuil-kuil yang indah-indah, tetapi Angkor Wat merupakan kuil yang paling terkenal di dataran Angkor.
Raja Suryavarman II membina Angkor Wat menurut kepercayaan Hindu yang meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia dan merupakan tempat tinggal dewa-dewi Hindu, dengan itu menara tengah Angkor Wat adalah menara tertinggi dan merupakan menara utama dalam binaan Angkor Wat.
Sebagaimana dongeng gunung Meru, kawasan kuil Angkor Wat dikelilingi oleh dinding dan terusan yang mewakili lautan dan gunung yang mengelilingi dunia. Jalan masuk utama ke Angkor Wat yang sepanjang setengah kilometer dihiasi susur pemegang tangan dan diapit oleh laut buatan manusia yang dikenali sebagai Barays.
Jalan masuk ke kuil Angkor Wat melalui pintu gerbang, mewakili jambatan pelangi yang menyambungkan antara alam dunia dengan alam dewa-dewa.
Angkor Wat berada dalam keadaan yang baik berbanding dengan kuil lain di dataran Angkor disebabkan Angkor Wat telah ditukar menjadi kuilBuddha dan digunakan secara berterusan apabila kepercayaan Buddha menggantikan kepercayaan Hindu di Angkor pada abad ke 13. Kuil Angkor pernah dijajah oleh Siam pada tahun 1431.
Selama berabad-abad, daerah di sekitar delta Sungai Mekong dan Kamboja Tengah, berada di bawah kekuasaan Kerajaan Jawa (sekarang Indonesia). Tapi pada tahun 802, Pangeran Khmer Jayavarman II, yang dilahirkan dan dibesarkan di istana Kerajaan Jawa pada masa dinasti Sailendra, menyatakan bahwa wilayah yang didiami oleh orang Khmer, lepas dari Jawa. Dan kemudian mendirikan kerajaan baru, yaitu Kerajaan Angkor.
Pangeran Javawarman II dinobatkan sebagai Devaraja (tuhan raja) oleh seorang pendeta Brahman. Di tahun-tahun berikutnya, Jayavarman berkali-kali memindahkan ibu kotanya. Pertama-tama di Indrapura (sebelah timur Kampong Cham), kemudian ke Wat Phou (sekarang Laos ujung selatan) dan terakhir di Rolous (dekat Angkor).
Pada tahun 889, Yasovarman I menjadi raja Khmer. Dia mulai membangun Angkor, yang kemudian berganti nama menjadi Yasodharapura. RajaYasovarman memerintah sampai tahun 900.
Pada tahun 1002, Suryavarman I merebut tahta kerajaan. Di bawah pemerintahannya, wilayah kerajaan Angkor bertambah luas sampai ke wilayah-wilayah yang sekarang adalah negara Thailand dan Laos.
Pada tahun 1080, setelah Angkor ditaklukan oleh kerajaan Champa, gubernur provinsi paling utara Khmer menyatakan dirinya sebagai raja, dengan menyandang nama Jayavarman VI. Dia memerintah kerajaan Khmer baru dari provinsi paling utara Khmer. Pada tahun 1113, seorang keponakan Jayavarman VI dinobatkan menjadi raja kerajaaan Khmer. Dia memilih untuk menyandang nama Suryavarman II. Pada masa pemerintahannya, Angkor Wat dibangun.
Pada tahun 1177, Angkor kembali ditaklukan oleh pasukan Champa. Jayavarman VII, keponakan dari Suryavarman II, menjadi raja pada tahun 1181 dan kemudian menaklukan Vijaya, ibu kota kerajaan Champa (sekarang Vietnam). Di bawah pemerintahan Jayavarman VII, wilayah Khmer bertambah luas, bahkan yang terluas dari yang pernah dimiliki. Wilayahnya mencapai Thailand dan Laos, bahkan sampai ke Myanmar, Malaysia dan Vietnam. Jayavarman VII berganti agama dari Hindu ke Buddha dan menjadikan agama Buddha sebagai agama nasional yang baru.
Pada tahun 1200, Angkor Thom sebagai ibu kota kerajaan yang baru, mulai dibangun. Pembangunan Angkor Thom yang sangat besar, telah menguras sumber-sumber kekayaan kerajaan Khmer. Sehingga pada tahun-tahun berikutnya, Khmer mengalami masalah dalam perekonomian.
Pada dekade-dekade berikutnya, mulai kelihatan adanya kemunduran di Angkor. Di Barat, kerajaan-kerajaan Thai mendominasi kekuatan-kekuatan politik. Di Timur, kerajaan-kerajaan Vietnam semakin menanjak. Sebagai negara kecil, Kamboja mencoba bertahan.
Kerajaan Khmer sangat bergantung pada kerajaan-kerajaan Tai dan Vietnam. Agar dapat terbebas dari tindasan salah satu negara penakluk, Khmer membutuhkan pertolongan dari negara kuat lainnya. Tapi Khmer harus membayar seluruh hutang-hutangnya sebagai pembayaran ganti rugi.
Pada tahun 1432, setelah Angkor ditaklukkan kembali oleh kerajaan Thai, orang-orang Khmer meninggalkan ibu kota dan tinggal di dalam hutan.

Patung Moai di Pulau Paskah


Pengertian Moai,,,?

Moai adalah patung-patung yang terdapat di Pulau Paskah yang dipahat dari batu . Sebagian besar patung tersebut berjenis monolitis, atau dipahat dari satu batu saja, walaupun ada juga yang mempunyai batu Pukau tambahan terpisah yang diletakkan di bagian kepala. Terdapat lebih dari 600 Moai yang tersebar di seluruh pulau. Patung-patung yang wajah-wajah besar, sekitar 13 kaki tinggi dan beratnya sekitar 14 ton. Sebagian besar moai dipahat dari batu karang vulkanik lunak yang terdapat di daerah Rano Raraku, di mana tersisa sekitar 400 moai lainnya yang belum jadi. Tambang tersebut sepertinya ditinggalkan tiba-tiba. Hampir seluruh moai yang telah selesai dipahat kemudian dihancurkan oleh penduduk pribumi setempat pada masa setelah berakhirnya konstruksi. Sebuah pulau terpencil di kawasan Pasifik selatan merupakan rumah bagi patung-patung batu raksasa, kehadiran mereka menakjubkan para ilmuwan, arkeolog dan turis. Penduduknya disebut orang sebagai “Rapanui” dan pulaunya disebut “Rapa Nui” atau Rapa Besar, juga dikenal sebagai “Pulau Paskah”. Terletak 2,300 mil disebelah barat Amerika Selatan dan 2,500 mil disebelah timur Tahiti. Pulau Paskah termasuk salah satu tempat yang paling terisolasi dan misterius di Bumi ini. Pulau Paskah mulai masuk kedalam sejarah Barat ketika penduduk setempat menyambut kedatangan pelaut Belanda pada abad ke 18 ke Te-Pito-O-Te-Henua (Pusat Dunia). Kapal Belanda yang dipimpin oleh Laksamana Jacob Roggeveen tersebut, tiba di pulau itu bertepatan pada hari Paskah tahun 1722, lalu mereka memberi nama pulau tersebut sesuai dengan nama perayaan itu. Setibanya disana, mereka menjumpai patung-patung batu raksasa yang mengagumkan itu. Patung-patung tersebut dinamakan Moai, yang berarti “rupa”, berdiri tegak diatas podium batu besar yang dinamakan “Ahu”. Mahkota dikepala patung tersebut adalah bulat berjambul yang terbuat dari batu merah. Patung Moai itu dipahat dari batu yang berasal dari Rano Raraku, gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi di pulau tersebut. Lalu bagaimana batu-batu raksasa seberat 14 sampai 80 ton ini dipindahkan dari gunung ke beberapa tempat “Ahu” yang tersebar di pulau tersebut, masih merupakan sebuah teka-teki yang belum terpecahkan. Menurut dongeng penduduk setempat, nenek moyang mereka menggunakan “Mana” atau kekuatan supernatural untuk memerintahkan para “Maoi” itu berjalan sendiri ke atas podium batu. Ada beberapa teori lainnya yang berusaha memecahkan misteri artifak ini. Beberapa diantaranya percaya bahwa pulau ini adalah ujung dari daratan yang ada pada peradaban prasejarah, sedangkan yang lainnya berspekulasi adanya keterlibatan kehidupan luar planet. Para Moai ini telah menarik sejumlah besar peneliti yang berusaha untuk mengetahui asal usul dan rahasia mereka. Katherine Rutledge, seorang arkeolog yang menyelidiki pulau Paskah pada tahun 1914, telah memetakan lokasi dari patung2 raksasa tersebut. Pada akhir bukunya yang berjudul “Misteri Pulau Paskah”, dia menulis “…dan saat ini cerita telah dikisahkan. Saat expedisi berlangsung, kami berharap dapat membawa beberapa kepingan puzzle baru yang bisa diletakkan, yang nantinya dapat dipelajari, akan tetapi bantuan dari setiap pembaca diperlukan untuk dapat membawa lebih banyak lagi kepingan puzzle baru, dari berbagai belahan bumi, dengan demikian kesendirian dapat menjadi jawaban akhir dari Misteri Pulau Paskah.” Pulau Paskah merupakan sebuah misteri yang masih menunggu untuk ditemukan kepingan puzzle baru lebih banyak lagi untuk membuka kunci kebenaran dan menjawab misteri pulau Moai raksasa tersebut.

Cara mengangkut Moai,,,?

Pengangkutan ini Moai adalah salah satu misteri terbesar Pulau Paskah. Patung-patung ini sangat besar dan membutuhkan banyak tenaga kerja agar dapat diangkut dari Rano Raraku ke tempat mereka sekarang. Dalam beberapa kasus, Kepulauan Paskah harus mengangkut patung-patung raksasa ini sekitar 14 mil. Beberapa orang beranggapan bahwa para Moai yang digerakkan oleh ditempatkan pada kayu dan berguling menuruni jalan kuno. Yang lain percaya bahwa mereka dipindahkan dalam posisi tegak dan tetap stabil dengan tali. Menurut para penduduk sekitar, Moai dipindahkan dengan kekuatan sihir para leluhur, yang memberi perintah kepada para Moai untuk berpindah. Moai merupakan salah satu misteri jaman dulu yang susah dipecahkan, dari bagaimana mereka di buat, dan dipindahkan, mengingat bentuk dan ukuran yang sangat besar, tanpa bantuan alat angkut seperti sekarang ini.

Pintu Neraka di Uzbekistan

Scenery ini wujud di negara Asia Tengah , Uzbekistan . Menakutkan tapi kemungkinan adalah dari lahar gunung berapi atau mulut gunung berapi tersebut. hanya sebagai tatapan. kalau kita masuk dalam itu . tapi penjelasan sebenarnya begini.
Tempat ini adalah di Uzbekistan yg digelar oleh penduduk tempatan sebagai Pintu ke Neraka. terletak berhampiran dgn sebuah bandar kecil bernama Darvaz.
Kisah ini bermula kira-kira 35 tahun yg lampau apabila ahli geologis telah menggali tempat ini untuk mencari gas asli.
Secara tiba-tiba semasa penggalian tersebut, mereka telah terjumpa satu jurang besar di bawah tanah. karena terlalu besar sehingga semua peralatan penggalian tersebut telah masuk ke dalam jurang tersebut.
Tiada siapapun yg berani turun ke dalam jurang tersebut disebabkan jurang tersebut dipenuhi gas asli bumi.
Untuk mengelakkan sebarang gas beracun dari keluar dan mencemarkan bumi, mereka telah menyalakan api di dalam jurang tersebut dan semenjak dari itu sehingga kini, telah 35 tahun lubang ini terbakar tanpa henti walau sesaat.
Fenomena itu dinamakan Darvaza atau The Burning Gate atau "Pintu Neraka".
Terletak di wilayah gurun Karakum, Turkmenistan (Asia Tengah), tepatnya di sisi
timur Laut Kaspia. Darvaza ini bukan fenomena alami, namun lebih kepada hasil
perbuatan manusia (man-made) akibat kecelakaan pengeboran yang mirip dengan
kasus Banjar Panji-1 di Porong, Sidoarjo.
Kawasan Laut Kaspia alias Danau Kapiskoye More (karena laut ini pada hakekatnya
sebenarnya adalah danau terbesar di Bumi) dikenal kaya akan kandungan
hidrokarbon yang terjebak dalam reservoir2 karbonat. Bagian selatannya menjadi
tempat cadangan hidrokarbon terbesar milik Iran. Sementara di sisi barat,
berlebihnya cadangan hidrokarbon dan kondisi sedimen setempat memunculkan
banyak sekali kantung lumpur (baca : diapir) di dalam tanah yang muncul ke
permukaan sebagai mud volcano di Azerbaijan, tepatnya di sekitar kota Baku.
Sementara di sisi timur, di kawasan Turkmenistan, cadangan hidrokarbonnya pun
luar biasa. Diperhitungkan ada 16,5 milyar ton hidrokarbon baik dalam bentuk
minyak maupun gas yang terpendam di kawasan ini.

Mengapa AS menginvasi Afghanistan dan kemudian disusul Irak dan kini juga
sedang bersiap melanjutkan petualangannya ke Iran, selain mendirikan pangkalan2
militer dan rudal di Asia Tengah ? Salah satu tujuannya untuk "menguasai"
cadangan hidorkarbon yang melimpah di sekitar Laut Kaspia ini. Hanya, maksud
itu 'dibungkus' dengan selimut anti-terorisme dan anti-nuklir yang ambigu dan
sudah usang (ingat2 saja pidato pongah Hillary Clinton usai memenangi pemilihan
pendahuluan di Pennsylvania, soal tekadnya menyerbu Iran).

Pada masa Uni Soviet, sekitar tahun 1970-1971, di tengah gurun Karakum
dilakukan pengeboran eksplorasi setelah survei menyebut di sini ada potensi
cadangan hidrokarbon yang ekonomis terjebak dalam karbonat. Namun survei itu
sendiri tidak lengkap. Sebab karbonat di sini ternyata sudah berkembang menjadi
karst yang bahkan sudah membentuk goa bawah tanah. Tanpa sadar mereka sedang
mengebor goa !

Akibat pengeboran ini muncul retakan2 radial di sekeliling sumur yang
melemahkan struktur batuan, dan mungkin karena influks air kedalamnya membuat
struktur ini gagal. Akibatnya keseluruhan lapisan sedimen di atas gua mendadak
runtuh (subsidens), membuat keseluruhan rig dan bangunan2 disekitarnya
(termasuk orang2 didalamnya) terperosok ke dalam cekungan besar (kawah)
bergaris tengah 100 m. Dari kawah ini menyembur gas. Takut ada kandungan gas
beracun, maka diputuskan agar gas ini dibakar saja (seperti biasa dilakukan di
sumur2 minyak). Dan selama 37 tahun kemudian apinya tetap menyala tanpa
terputus..

Sedikit out of topic, kalau kita baca publikasi2 Juris Zarin dan Nicholas Clapp
tentang situs Ubar/Iram di Oman (sempat diulas dikit oleh Harun Yahya dalam The
Perished Nations-nya ketika bercerita tentang kaum Aad) sebagian besar dari
situs oasis ini juga runtuh oleh proses subsidens yang sama dengan Darvaza,
yakni kegagalan struktur di atas goa bawah tanah. So setelah menjadi pusat
pemerintahan suku Aad dan hancur oleh bencana angin topan dahsyat yang
kemungkinan dipicu oleh jatuhnya asteroid di Kawasan Teluk Persia pada 2200
BCE, situs Iram masih bertahan (utuh) di atas permukaan Bumi untuk menjadi
bahan pelajaran dan renungan manusia hingga akhirnya runtuh ke dalam cekungan
yang mendadak terbentuk di sekitar 100 - 200 CE. Beberapa puluh km di dekat
Iram juga dijumpai Struktur Habhab, juga di Oman, yang semula dicurigasi
sebagai salah satu kawah tumbukan benda langit, namun penyelidikan lapangan
menunjukkan struktur ini juga merupakan cekungan
subsidens. So cekungan subsidens memang umum dijumpai di kawasan kaya karbonat
yang melimpah di Timur Tengah dan Asia Tengah.

Batu Bersejarah di daerah Peru

Di dataran utara Nasca, Peru, terdapat sebuah desa bernama ICA yang memiliki sebuah museum batu. Di dalam museum tersebut terpajang lebih dari 10.000 batu misterius yang terukir aneka gambar, sejumlah besar gambar yang sulit dipercaya, yang tercatat adalah sebuah peradaban manusia purbakala yang sangat maju yang telah musnah, gambar-gambar batu ini disebut prasasti batu ICA.
Menurut laporan media setempat, batuan-batuan yang terukir gambar yang disimpan di museum tersebut mulai ditemukan dalam skala besar ketika bendungan di Sungai ICA jebol. Gambar yang terukir di atas batu tersebut antara lain galaksi angkasa, binatang purbakala, daratan prasejarah, bencana dahsyat zaman dulu dan beberapa goresan kategori lain.
Menurut prediksi batu-batu langka yang dikumpulkan ini mungkin sudah ribuan tahun sejarahnya. Ahli terkait telah mengadakan tes kimia pada batu tersebut, dan hasilnya menunjukkan, bahwa batu-batu tersebut berasal dari sungai setempat dan merupakan batu Gunung Andes, permukaannya ditutupi dengan selapisan oksida. Setelah ditentukan dengan bahan-bahan oleh ilmuwan Jerman disimpulkan bahwa bekas ukiran di atas batu tersebut sudah sangat lama sejarahnya, dan batu yang ditemukan disekitar gua, terdapat fosil organisme jutaan tahun silam.
Oleh ilmuwan, manusia-manusia purbakala pada batu ukiran tersebut dinamakan “bangsa geological”, ditilik dari gambar batu ukiran tersebut, mereka memiliki peradaban yang sangat maju. Di atas batu ukiran tersebut dilukiskan tentang operasi transplantasi organ, transfusi darah, teleskop, peralatan medis, manusia yang mengejar dinosaurus dan lain-lain pemandangan yang sulit dijelaskan secara ilmiah oleh ilmu pengetahuan modern.
Dalam gambar batu-batu ini, orang-orang bisa melihat secara jelas suasana kehidupan manusia bersama dengan dinosaurus dan ditilik dari gambar tersebut, perbandingan postur dinosaurus dengan manusia yang dilukiskan tidak berbeda jauh, dinosaurus bagaikan hewan piaraan, atau mungkin binatang yang dijinakkan orang-orang kala itu. Menurut ilmuwan, bahwa dinosaurus sudah punah sejak ratusan juta tahun silam, namun yang membingungkan adalah bagaimana manusia bisa hidup berdampingan dengan raksasa dinosaurus?
Ada sebuah batu yang dipahat dengan seekor Triceratops. Tampang dinosaurus ini sangat mirip dengan badak, namanya diambil dari 3 buah tanduk di kepalanya, seorang manusia menunggang di atas punggung Triceratops, tangannya menggengam senjata seperti kampak. Dan pada batu lainnya, tampak seorang manusia tengah menunggang di atas punggung dinosaurus. Selain itu, di atas sebuah batu terukir sebuah gambar, seorang manusia yang panik tampak dikejar oleh Tyrannosaurus Rex.
Selain itu, menurut penuturan pemiliknya yakni Dr. Javier Cabrera, bangsa geological tahu bahwa di galaksi yang jauh terdapat kehidupan taraf tinggi, mereka memiliki teknologi angkasa yang hebat, tidak perlu memakai sumber energi yang dikenal manusia modern, tapi bisa melakukan perjalanan antar planet.
Di museum tersebut, ada beberapa gambar yang melukiskan bumi pada 13 juta tahun silam yang tampak dari angkasa. Ada 4 buah gambar pada ukiran tersebut persis seperti peta dunia, dan menurut sejumlah ahli, daratan yang dilukiskan pada peta-peta tersebut adalah daratan purbakala yang hingga sekarang masih merupakan misteri yakni daratan Atlantis, dalam dokumen kuno yang ditemukan juga ada gambaran tentang daratan purbakala yang tenggelam. Setelah ditentukan dengan bahan-bahan oleh ahli geologi terbukti, bahwa ke empat batu tersebut memang benar merupakan peta dunia pada 13 juta tahun silam, bahkan sangat tepat dan akurat.
Di tilik dari gambar batu ukiran tersebut, bangsa geological menguasai teknologi medis yang tinggi, misalnya transplantasi otak besar, serta bagaimana cara mengatasi reaksi penolakan organ dalam proses transplantasi, dan penerapan teknologi-teknologi ini baru mulai dalam ilmu kedokteran modern. Salah satu gambar yang terukir dalam batu melukiskan pemisahan dan pengambilan benda berbentuk gelembung dalam lingkaran janin ibu hamil, dan menginjeksinya ke dalam tubuh pasien yang menanti transplantasi.
Pada batu ukiran tersebut juga dilukiskan tentang teknologi pembiusan dengan akuputur dalam operasi kedokteran. juga ada batu-batu yang mengukir gambar tentang gen genetik. Yang lebih unik lagi, sejumlah gambar pada batu ukiran tersebut sama dengan gambar raksasa di dataran Nasca, ribuan bentuk dari potongan batu koral ini karya siapa, dan apa artinya, hingga sekarang masih merupakan misteri...!

Segitiga Bermuda yang Menakjubkan


Sejarah awal:

Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut. Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut. Segitiga bermuda merupakan suatu tempat dimana di dasar laut tersebut terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada di Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan permukaan laut sekitar 500 m,di ujung piramid trsebut terdapat dua rongga lubang lebih besar.

Penemuan Piramida di Segitiga Bermuda:

Beberapa ilmuwan Amerika, Perancis dan negara lainnya pada saat melakukan survey di area dasar laut Segitiga Bermuda, Samudera Atlantik, menemukan sebuah piramida berdiri tegak di dasar laut yang tak pernah diketahui orang. Panjang sisi dasar piramida ini mencapai 300 meter, tingginya 200 meter, dan jarak ujung piramida ini dari permukaan laut sekitar 100 meter. Ukuran, piramida ini lebih besar skalanya dibandingkan dengan piramida Mesir kuno yang ada di darat. Di atas piramida terdapat dua buah lubang yang sangat besar, air laut dengan kecepatan tinggi melalui kedua lubang ini, dan oleh karena itu ombak yang besar dapat membentuk pusaran raksasa yang membuat perairan di sekitar ini menimbulkan ombak yang dahsyat menggelora dan badai pada permukaan laut. Ada beberapa ilmuwan Barat yang berpendapat bahwa Piramida di dasar laut ini mungkin awalnya dibuat di atas daratan, lalu terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan menggelamkan daratan ke dasar laut seiring dengan perubahan penurunan permukaan tanah. Ilmuwan lainnya berpendapat bahwa beberapa ratus tahun yang silam perairan di area Segitiga Bermuda dianggap pernah menjadi sebagai salah satu landasan aktivitas bangsa Atlantis, dan Piramida di dasar laut tersebut mungkin sebuah gudang pemasokan mereka. Ada juga yang curiga bahwa Piramida kemungkinan adalah sebuah tanah suci yang khusus dilindungi oleh bangsa Atlantis pada tempat yang mempunyai sejenis kekuatan dan sifat khas energi kosmosnya, Piramida itu bisa menarik dan mengumpulkan sinar kosmos, medan energi atau energi gelombang lain yang belum diketahui dan struktur pada bagian dalamnya mungkin adalah resonansi gelombang mikro, yang memiliki efek terhadap suatu benda dan menghimpun sumber energi lainnya. Li Hongzhi dalam buku yang berjudul Zhuan Falun mempunyai penjelasan tentang penemuan peradaban prasejarah sebagai berikut; “Di atas bumi ada benua Asia, Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, Oceania, Afrika dan benua Antartika, yang oleh ilmuwan geologi secara umum disebut ‘lempeng kontinental’. Sejak terbentuknya lempeng kontinental sampai sekarang, sudah ada sejarah puluhan juta tahun. Dapat dikatakan pula bahwa banyak daratan berasal dari dasar laut yang naik ke atas, ada juga banyak daratan yang tenggelam ke dasar laut, sejak kondisi ini stabil sampai keadaan sekarang, sudah bersejarah puluhan juta tahun. Namun di banyak dasar laut, telah ditemukan sejumlah bangunan yang tinggi besar dengan pahatan yang sangat indah, dan bukan berasal dari warisan budaya umat manusia modern, jadi pasti bangunan yang telah dibuat sebelum ia tenggelam ke dasar laut.” Dipandang dari sudut ini, misteri asal mula Piramida dasar laut ini sudah dapat dipecahkan.
Peristiwa-peristiwa terkenal:

Penerbangan 19

Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19 Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat. Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal. Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah. Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap "penyebab dan alasannya tidak diketahui". Dan juga ditemukan adanya kaitan segitiga bermuda dengan atlantis yang ditemukan adanya penemuan kota-kota kuno dan berbagai bangunan di segitiga bermuda tersebut". Atlantis yang diduga tenggelam dalam waktu satu hari satu malam diduga kuat tenggelam di segitiga bermuda dan beberapa kawasan lainnya yang mirip dengan kejadian yang ada pada segitiga bermuda tersebut salah satunya yaitu di Indonesia, Malaysia, India, dan lainnya".


Followers