AKU BERBATIK

""

Senin, 27 Januari 2014

Saat Aku Memakai Jilbab Pertama di Perantauan

Saat Aku Memakai Jilbab Pertama di Perantauan

       Pengalaman yang paling berkesan buatku mengenai sosok pembungkus aurat wanita bagian atas ini bermula saat saya mengenal jilbab simple yang bisa dibentuk apapun. Itulah awal saya merasa sreg untuk berjilbab. Saya memulai memakai Jilbab ketika saya kuliah di Malang. Awalnya saya merasa ini mengganggu, membuatku tidak PD, dan menyebabkan pipi saya terlihat tembem. Ah, sialnya lagi bahwa memakai jilbab itu merupakan permintaan dari Ibu dan Bapak saya di rumah. Dengan terpaksa saya mengiyakannya. Seandainya boleh mengutarakan awal kehidupan saya dahulu ketika masih SMP dan SMA, jujur saya jarang sekali memakai apa itu jilbab. Kemana-mana mengenakan celana skeater cowok dan kaos oblong. Tersentuhpun oleh jilbab ketika ada acara keagamaan yang dilaksanakan oleh sekolah, seperti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
       Sampai suatu hari mungkin itu suatu keajaiban yang datang dari-NYA ketika perjalanan menuju kos yang berada di Jl. Jombang I/18 B, Malang, saya melihat 4 mbak-mbak cantik yang mengenakan jilbab dengan model yang bagus-bagus tetapi masih menutup sisi-sisi sensitive perempuan. Memakai rok dengan kemeja yang simple. Itulah awal dimana saya menyadari bahwa memakai jilbab itu tidak sesulit yang saya kira dan saat itu juga saya mengenal Jilbab yang sesungguhnya sampai sekarang.
       Sekarang, saya mencoba menata diri saya dengan jilbab saya yang lebih simple, syar’i, dan pastinya masih terlihat cantik saat kuliah dan berpergian kemanapun. Celana skeater sudah saya asingkan di rumah dan sudah dipakai oleh adik laki-laki saya dan segera menggantinya dengan celana panjang (celana pensil) serta rok. Perubahan tersebut tidak serta merta berlangsung cepat. Saya butuh penyesuaian yang bertahap untuk memahami lingkungan sekitar saya. Amazing..! Perubahan yang drastis ini membuat teman-teman saya heran dan tidak percaya dengan apa yang saya alami, tapi ini natural dan normal menurut saya. Itu sedikit cerita saya yang bisa saya ceritakan dan bisa dibilang kesan saat saya mengenakan jilbab.

Rabu, 01 Mei 2013

ORDE BARU


A. Latar Belakang Orde Baru

Orde baru adalah suatu tananan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negaranyang diletakkan pada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau untuk mengoreksi pemerintahan orde lama dan menyusun kembali kekekuatan bangsa. Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945.
Landasan struktural dari orde baru meliputi:
a.    Landasan idiil: Pancasila
b.    Landasan Konstitusional: UUD 1945
c.    Landasan operasional:
·         Tap No. IX/MPRS/1966 tentang pengukuhan Supersemar.
·         Tap No. XXV/MPRS/1966 tentang pelarangan paham komunis di Indonesia.
·         Tap No. XX/MPRS/1966 tentang tertib hukum berdasarkan Pancasila.
·         Tap No. XIII/MPRS/1966 tentang pembentukan Kabinet Ampera.
·         Tap No. XXXIII/MPRS/1967 tentang pencabutan kekuasan Presiden Soekarno dan pegangkatan Letjen Soeharto sebagai Pejabat Presiden RI.
·         Tap No. XLI/MPRS/1968 tentang pembentukan Kabinet Pembangunan.

B. Menganalisis macam-macam kebijakan Orde Baru dalam bidang ekonomi dan politik
Bidang Politik
1.  Melaksanakan Pemilu
Pada tanggal 3 Juli 1971diselenggarakan Pemilu dengan asas LUBER (Lansung, Umum, Bebas, dan Rahasia) yang di ikuti 10 partai yang di menangkan Golkar, urutan ke 2 Nandlatul Ulama, Urutan ke 3 Partai Muslimin Indonesia. Kemenangan golkar dalam pemilu 1971 dikarenakan monoloyalitas PNS yang menjadi sumbangan terbesar bagi Golkar dan adanya kekuatan Golkar yang telah mengakar kuat di masyarakat, kekuatan tersebut terbangun karena pengaruh Golkar berperan dalam menumpas komunisme.
2.  Melakukan Penyederhanaan Patai Politik
Dasar hukum penyederhanaan partai politik adalah UU No.3 tahun 1975:
·         Kelompok Persatuan Pembangunan (5 Januari 1973) dipimpin oleh H.M.S Mintaredja, SH merupakan difusi dari Partai Nandlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai sarekat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Persatuan Tarbiyah Indonesia (Perti).
·         Kelompok Demokrasi Indonesia (11 Januari 1973) yang dipimpin  Moh. Isneni merupakan fusi dari Partai nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, dab Partai Murba.
·         Kelompok golongan Karya yang terdiri dari berbagai organisasi profesi.
3.  Menerapkan Dwi Fungsi ABRI
Dwi Fungsi ABRI / peran ganda ABRI adalah peran sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan serta perannya sebagai kekuatan sosial politik. Namun lebih menekakankan fungsi stabilisator dan dinamisator, oleh karena itu dalam Pemilu 1971 TNI tidak punya hak pilih.
4.  Kembali menjadi anggota PBB
Pada masa Pemerintahan Soekarno Indonesia keluar dari PBB karena Indonesia tidak puas terhadap tindakan PBB yang mengakui Kalimantan Utara sebagai milik Malaysia dan ditetapkanya Malaysia sebagai Dewan Keamanaan Tidak Tetap PBB. Keluarnya Indonesia dari PBB mengakibakan Indonesia terisolir sehingga menjadi dekat dengan Cina.
Bidang Ekonomi
1.  Penyelamatan dan rehabilitas Ekonomi Nasional
Dengan dikeluarkan Tap MPRS No. XXXIII/MPRS/1966 tujuannya untuk mengatasi krisis dan kemrosotan ekonomi yng melanda Indonesia sejak tahun 1955. Ada tiga progam dalam TAP MPRS meliputi:
Progam Penyelamatan
Ø  Penerapan anggaran belanja berimbang (belanced budget) yang nantinya diterapkan dalam APBN 1968 melalui UU no 13 tahun 1968. Yang maksudnya anggaran harus belanja berimbang adalah seimbang antara anggaran belanja dan pendapatan Negara.
Ø  Membatasi pemberian kredit di bank dan menghapus kredit impor.
Ø  Menerapkan kebijakan penundaan pembayaran utang luar negeri serta berusaha untuk mendapatkan pinjaman kredit baru.
Progam stabilitas dan rehabilitas
Progam stabilitas adalah usaha untuk membendung inflasi.
Usaha untuk membendung inflasi:
Ø  Mengatur harga dan tarif terutama harga pangan, harga sandang dan valuta asing. Tujuannya mengurangi berbagai penyebab tidak seimbangnya perbandingan harga dan membuat peluang bagi perusahaan untuk menggunakan biaya sendiri.
Ø  Mengadakan operasi pajak dengan cara menciptakan cara pemungutan pajak bagi pendapatan perseroan dan kekayaan dengan Menghitung Pajak Sendiri (MPS) dan Menghitung Pajak Orang (MPO).
Ø  Memberi stimulus kepada para pengusaha agar mau menyerahkan sebagian dari usahanya untuk sektor pajak dan ekspor.
Ø  Menerapakan UU no 1 tahu 1967 tentang Penanam Modal Asing untuk membuka kesempatan investor asing menanam modal di Indonesia dan untuk penanaman modal angsa sendiri diatur UU no. 6 Tahun 1968.
Progam rehabilitas adalah usaha yang dilakukan untuk memulihkan kemampuan berproduksi. Progam rehabilitas bertujuan memperbaiki prasarana fisik(jalan, listrik, dll) , prasarana administratif (aparatur negara, aturan perbankan, lembaga pengkreditan desa).
Progam pembangunan
       Tujuan dari progam pembangunan adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UDD 1945. Trilogi pembangunan adalah tumpuan pelaksanaan Orde Baru, meliputi:
1)   Pemerataan pembungan nasional beserta hasil-hasilnya.
2)   Merencanakan, melaksanakan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
3)   Menciptakan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
       Pembangunannasional orde baru dibagi dua katerogi yaitu Pembangunan Jangka Panjang (25-30 tahun) dan Pembangunan Jangka Pendek (5 tahunan). Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui tahapan-tahapan pelaksanaan Pelita (Pembangunan Lima Tahun).
Progam Pelita 1 (1969-1974)
Pelita 1 menitikberatkan pada sektor pertanian dan sektor industri yang
mendukung kemajuan pertanian Indonesia. Tujuan:
v Meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.
v Memfokuskan pada pembangunan pertanian, industri, pertambangan,
rehabilitasi dan perluasan sarana dan prasarana sosial.
Progam Pelita 2 (1974-1979)
Pelita 2 menitikberatkan pada sektor pertanian dan sektor industri yang mengolah bahan mentah dan menjadi bahan baku.Tujuan :
v Tersedianya kebutuhan sandang dan papan yang memadai.
v Tersedianya bahan untuk perumahan dan fasilitas lainnya.
v Terwujudnya sarana dan prasarana yang semakin terdistribusi.
v Terwujudnya keadaan rakyat Imdonesia yang lebih baik.
v Tersedianya lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.
Progam Pelita 3 (1979-1984)
Pelita 3 meniti beratkan pada sektor pertanian yang menuju sektor
swasembada pangan dan sektor industri yang mengolah bahan baku menjadi
bahan jadi. Tujuan:
v Pemerataan kebutuhan pokok rakyat pada penyedia sektor pangan.
v Pemerataan pendidikan dasar dan penigkatan keahlian di semua bidang.
v Pemerataan kesempatan kerja dan usaha dengan transmigrasi.
v Pemerataan pendapatan dengan proyek padat karya.
v Melibatkan generasi muda dan wanita dalam pembangunan.
v Menyediakan dana bantuan pembangunan daerah I dan II.
v Mengintensifkan kinerja dalam penyediaan kesempatnn keadilan bagi rakyat.
Progam Pelita 4 (1984-1989)
Pelita 4 menitikberatkan pada sektor pertanian yang melanjutkan usaha
usaha yang menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang
dapat menghasilkan mesin-mesin industri ringan dan berat.
Progam Pelita 5 (1989-1994)
Pelita 5 menitikberatkan pada sektor pertanian dan sektor industri dengan
meningkatkan kualitasnya dengan tujuan utama ekspor.
Progam Pelita 6 (1994-1997)
Pelita 6 menitikberatkan pada proses menuju masyarakat yang adail dan
makmur berdasarkan Pancasila, yaitu menciptakan sistem ekonomi yang
seimbang (pertanian da industri yang kuat) serta pembangunan bidang
bidang lain untuk meningkatkan sumber daya manusia. Namun sebelum
mencapai target orde baru telah jatuh.
Revolusi Hijau
Revolusi Hijau Perubahan secara cepat yang menyangkut masalah
pembaharuan teknologi  pertanian dan peningkatan produksi pertanian,
perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern. Tokoh
Revolusi Hijau adalah Thomas Robert Malthus. Menurutnya, pertumbuhan
penduduk lebih cepat dibandingkan peningkatan hasil pertanian. Pelaksanaan
penelitian pertanian disponsori oleh Ford Rockefeller Foundation. Penelitian
ini dilakukan di Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan.  Merupakan
keberhasilan para teknolog pertanian dalam melakukan persilangan antarjenis
tanaman tertentu
Dampak positif revolusi hijau:
·         Munculnya tanaman jenis unggul
·         Meningkatkan pendapatan petani
·          Pertumbuhan ekonomi meningkat
·         Adanya kesadaran petani akan pentingnya teknologi
Upaya Yang Dilakukan Pemerintah di bidang Pertanian:
Intensifikasi Pertanian melalui kegiatan Pancausaha Tani :
1.    Penggunaan Bibit Unggul
2.    Pengolahan tanah yang baik
3.    Irigasi yang teratur
4.    Penggunaan pupuk secara teratur
5.    Pemberantasan Hama yang intensif
Ekstensifikasi Pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian (membuka lahan baru) Diversifikasi Pertanian
a)    Penganekaragaman jenis tanaman pada satu
b)   lahan pertanian melalui sistem tumpang sari.
Rehabilitasi Pertanian merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber
daya pertanian yang kritis, yang membahayakan kondisi lingkungan
dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Dampak negatif revolusi hijau:
a.      Sistem bagi hasil mengalami perubahan
b.      Ekonomi uang di desa makin kuat
c.       Peningkatan produksi pangan tidak dikuti oleh pendapatan petani
d.      Tingginya biaya produksi

C. Peranan negara dalam pemeritahan Orde Baru dalam segala aspek kehidupan.
Bidang Ideologi
       Untuk menghilangkan ideologi komunis di Indonesia Pemerintah Orde Baru bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya sangat berlebihan, hal ini dibuktikan dengan:
a)    Menjadikan Pancasila sebagai ideologi tertutup.
b)   Menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal.
c)    Melaksanakan indoktrinisasi Pancasila secara intens kepada seluruh rakyat Indonesia.
Bidang Politik
a)    Mengontrol partai politik.
Menyederhanakan partai peserta pemilu dan mengharuskan mencantumkan Pancasila sebagai asasnya dan tokoh-tokoh yang menanggapi progam pemerintah secara kritis disingkirkan.
b)   Memperbesar peran golkar dan memperkecil peran partai politik lainnya.
Dengan memperbesarkan peran golkar dimaksudkan agar pemerintah dapat menguasai lembaga perwakilan rakyat sehingga mudah melakukan kontrol dan untuk memenangkan setiap pemilu lima tahunan.
c)    Mengatur struktur lembaga MPR dan DPR agar menguntungkan pemerintah.
Misal dalam DPR terdapat 4 fraksi yaitu Golkar, TNI/Polri, PDI, dan fraksi Persatuan Pembangunan yang tentu saja cenderung memihak pemerintah.
d)   Tampilnya ABRI sebagai pemimpin-pemimpin daerah.
Dengan berkembangnya Dwi Fungsi ABRI lama-kelamaan menjadi kekaryaan. Peran kekaryaan ABRI semakin masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bidang-bidang yang sebenarnya masyarakat berperan besar di disi oleh TNI/POLRI misal gubernur, bupati dll.
e)    Membelenggu hak politik warga negara.
Pemerintah membatasi hak-hak berserikat dan berkumpul serta membentuka badan-badan khusus untuk mengontrol masyarakat misal BKK singkatan dari Badan Koordinasi Mahasiswa yang bertujuan untuk memudahkan kontrol pada mahasiswa.
f)     Megontrol kebebasab Pers.
Pada waktu-waktu tertentu pers menikmati kebebasan yang longgar, apabila pada saat tertentu ketika susanana politi memanas pengawasan terhadap pers meningkat. Pengawasan yang ketat ini menyebabkan terjadinya kasusu pembrendelan atau pelarangan terhadap surat kabar atau majalah fengan cara dicabutnya Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Beberapa Pers yang dibredel misal Harian Sinar Harapan, Surat Kabar Prioritas, Tabloid Monitor, Majalah Tempo, Majalah Editor dan majalah Detik.
Bidang Sosial
       Menempatkan ABRI/TNI dalam posisi penting di pemerintahan pusat maupun desa. Sehingga dengan mudah mempengaruhi dan mengawasi kehidupan sosial masyarakat dan dibentuknya (KOPKAMTIB) singkatan dari Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban dengan tugas:
v  Memulihkan keamanan dan ketertiban akibat-akibat pemberontakan PKI serta kegiatan-kegiatan subversif dan ekstrim lainnya.
v  Mengamankan kewibawaan pemerintah dan alat-alatnya dari pusat sampai daerah untuk menjamin kelangsungan hidup Pancasila dan UUD 1945.
Bidang Kebudayaan
       Bidang kebudayaan yang dianggap tidak sesuai dengan kebudayaan nasional akan dihapus. Pemerintah juga mengawasi secara ketat kerja dan produksi kebudayaan. Karya seni di awasi pemerintah seperti pertunjukan seni, puisi, lagu. Apabila mengandung kritikan terhadap pemerintah akan di larang.
Bidang Ekonomi
       Pembangunan ekonomi mengalami kemajuan pesat meskipun demikian Orde baru banyak merampas tanah milik rakyat, merambah dan menggunduli hutan. Namun perekonomian hanya hanya bertumpu pada sekelompok kecil saja sehingga suwaktu krisis tahun 1997 melanda perekonimian Indonesia menjadi hancur.
Bidang Pertahanan dan Keamanan
       Pertahan dan keamanan cukup kuat karena TNI/POLRI merata di seluruh negara Indonesia baik di perkotaan maupun dipedesaan. Sehingga apabila terjadi kondisi yang tidak baik dapat bergerak dengan cepat.
Bidang Agama
       Selama Orde Baru hanya mengakui lima agama resmi (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha). Agama-agama lain di larang, orang yang tidak beragamapun dilarang. Jadi semua orang harus beragama tetapi agamanya harus di isi dengan salah satu agama resmi tadi. Tokoh-tokoh agama di awasi gerak-geriknya.
D. Menguraikan dampak yang terjadi akibat pemerintahan Orde Baru baik positif maupun negatif.
Dampak positif:
a.  Pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
b.  Meningkatkan pendapatan nasional.
c.   Fasilitas umum terpenuhi sehingga segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar.
d.  Terjadinya perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri sehingga kegiatan ekonomi semakin banyak.
e.  Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik dan hasilnyapun dapat terlihat secara konkrit.
f.   Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras)
g.  Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
h.  Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin meningkat. 
Dampak negatif:
a.  Meningkatkan urbanisasi.
b.  Terjadinya pencemaran lingkungan akibat limbah pembangunan.
c.   Terciptalah kelompok yang terpinggirkan (Marginalisasi sosial)
d.  Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)
e.  Pembagunan yang dilakukan hasilnya hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan masyarakat, pembangunan cenderung terpusat dan tidak merata
f.   Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang demokratis dan berkeadilan.
g.  Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat tapi secara fundamental pembangunan ekonomi sangat rapuh.
Pembagunan tidak merata tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah yang justru menjadi penyumbang devisa terbesar seperti Riau, 

Followers